Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 085909 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d81dac81cae0b83 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Beberapaorang tidak suka metode saya ini sebab mereka tidak mengerti bahwa metode bertanya kritis semacam itu adalah metode yang dilakukan oleh para Nabi. Lihat saja di al-Qur'an betapa banyak pertanyaan kritis tentang akidah non-muslim; Apakah Tuhan yang maha Pencipta sama dengan sesembahan yang tak dapat mencipta?
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Ketika Sosial Distancing diterapkan oleh Pemerintah tentu semua aktivitas sebatas dapur, sumur, kasur. Hal ini sangat berbenturan dengan orang-orang yang biasa sibuk bekerja di luar rumah atau menyiasati kejenuhan tersebut salah satunya dengan menulis atau mengikuti diskusi online, juga mencari alternatif lain dengan memanfaatkan fasilitas teknologi, cara ini sedikit membantu meringankan kebosanan lain pihak, vendor-vendor internet mengalami lonjakan selangit, pasalnya untuk sekarang semua interaksi langsung terbatas, salah satu cara memanfaatkan fasilitas teknologi, ya internet tentunya. Dalam diskusi tersebut pun memanfaatkan fasilitas teknologi, tanpa bertatap muka. Diskusi sendiri mengusung tema, "Tantangan Public Relation Pada Situasi Krisis Coronavirus" bersama Ishaq Rahman Kepala Humas Unhas dipandu Hidayat Doe, Pengurus Rumah Produktif Indonesia Sulawesi Selatan. Jumat 27/3/2020.Sebelumnya telah diulas panjang lebar, nah untuk kali ini penulis mencoba mengutip pertanyaan dari peserta diskusi, sekaligus satu pertanyaan tersebut berbunyi demikian, turut prihatin atas Wabah Corona yang melanda negeri ini. Tanpa pandang bulu pangkat dan jabatan, virus ini begitu ekstrem menjalar dari manusia satu ke manusia lain, tidak hanya positif terpapar Covid-19, bahkan nyawa pemerintah untuk belajar, bekerja dan beribadah dari rumah tidak efektif efektif, pasal tetap saja masih ada yang membandel. Apa karena tidak ada monitoring dan evaluasi, atau merasa dirinya kebal. Sebagai praktisi Humas bagaimana menyikapi hal tersebut? Selain itu, penanya juga merasa miris menyaksikan pemberitaan melonjaknya harga masker, membuatnya langka, ditengah kelangkaan tersebut masih saja ada orang-orang mencari kesempatan dalam kesempitan dengan mengeruk keuntungan pribadi dan golongannya. Sebuah fenomena musiman yang mengerikan. Melihat fenomena ini, kira-kira apa solusi dari narasumber?Penanya berikutnya menuturkan, selama menjadi humas, hal pertama apa yang terfikirkan untuk disampaikan ke publik, yang mana ada banyak pihak yang terpengaruh dari info yang nantinya akan narasumber sampaikan?Selanjutnya, bagaimana pertimbangannya jika informasi yang ingin disampaikan ke publik memiliki sifat bertolak belakang antara kepentingan lembaga dan kepentingan publik? 1 2 3 4 5 Lihat Humaniora Selengkapnya
AlexMulya, Direktur Riset Iconomics, mengatakan bahwa public relations (PR) memiliki peran penting dalam menciptakan berita positif untuk mengimbangi berita negatif saat dihadapkan pada situasi dan kondisi krisis seperti saat ini. Ketua Perhumas Agung Laksana menambahkan bahwa pandemi Covid-19 telah berdampak luas secara multidimensional.
.